![](https://suaramahasiswa.info/wp-content/uploads/2017/09/demo.jpg)
Salah satu perwakilan mahasiswa, Muhamad Rai tengah mengajak mahasiswa untuk menyuarakan sumpah mahasiswa pada Rabu (27/9/2017) di sekitar Tangga Batu Jalan Tamansari No.1, Kota Bandung. Aksi ini dilakukan KBMU sebagai tuntutan mahasiswa kepada pihak universitas untuk menyelesaikan persoalan yang tengah terjadi di Unisba.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Keluarga Besar Mahasiswa Unisba (KBMU) melakukan aksi mimbar terbuka pada Rabu (27/9) di Tangga Batu Jalan Tamansari No.1, Kota Bandung. Menurut salah satu perwakilan mahasiswa yang ikut dalam orasi Muhamad Rai, aksi ini dilakukan sebagai tuntutan mahasiswa kepada pihak universitas untuk menyelesaikan beberapa poin persoalan di Unisba. Salah satunya, mengenai fasilitas yang tidak menentu seperti kurangnya lahan parkiran hingga Student Center dan dapur aula yang dijadikan ruang kelas.
Rai mengungkapkan keresahannya terhadap pihak universitas yang dirasa saling melemparkan permasalahan yang terjadi kepada pihak yayasan. Dan menurutnya, ini akan menimbulkan semakin banyak pertanyaan terhadap pihak universitas, seperti data yang tidak transparan, serta penyampaian materi pembelajaran yang tidak efektif.
“Jadi kita menunggu penjelasan sampai hari ini, tapi tidak ada respon. Sekarang ruang-ruang mahasiswa yang harusnya dipakai untuk berekspresi dan berkreasi malah dijadikan kelas. Meskipun universitas bilang ini hanya satu semester, tapi gara-gara kesalahan yang tidak menimbang-nimbang saat penerimaan mahasiswa baru maka terjadi ketidak seimbangan antara penerimaan mahasiswa baru dengan yang lulus kemarin,” ucap mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.
Dalam aksi mimbar bebas ini, Rai berharap pihak universitas dapat membenahi dan menyelesaikan permasalahan yang ada. “Idealnya kan satu dosen itu mengajar 25 hingga 30 mahasiswa perkelasnya, tapi sekarang malah membludak. Sudah beberapa kali audiensi telah dilakukan, BEMU dan DAMU kemarin melaporkan ketika konsolidasi, hari senin itu tidak ada sama sekali follow up dari pihak universitas hingga akhir ini,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2016 Rivandy Yusuf, juga merasakan keresahan akan kurangnya fasilitas penunjang yang diberikan oleh pihak universitas. Ia harap universitas bisa memberikan fasilitas yang sesuai dengan jumlah mahasiswa di sini dan berharap mereka dapat mengevaluasi diri untuk menjadi lebih baik.
Rai menambahkan, jika hingga hari Jumat mendatang masih belum ada respon dari pihak Unisba, KBMU akan melakukan pemboikotan perkuliahan agar mahasiswa dapat ikut dalam acara mimbar terbuka selanjutnya. “Kemarin hasil konsolidasi, kita menyampaikan kepada kemendagri untuk membuat audiensi terbuka, bukan hanya KBMU tapi juga seluruh mahasiswa dapat ikut dalam mimbar bebas Jumat nanti.” (Intan/SM)