
Koordinator Lapangan Psikotes Ujian Saringan Masuk (USM) gelombang II, Indri Utami Sumaryanti saat ditemui di Gedung Fakultas Psikologi Unisba, Jalan Tamansari No. 1, pada Kamis (31/5/2018). Indri menjelaskan pentingnya psikotes bagi calon mahasiswa, terutama yang mendaftar ke Fakutas Kedokteran. (Ifsani/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– 25 joki Ujian Saringan Masuk (USM) gelombang II Universitas Islam Bandung (Unisba) yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Mei 2018 tertangkap basah oleh panitia penyelenggara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba. Mengetahui hal tersebut, lalu pihak penyelenggara mengadakan konferensi pers yang diadakan pada Rabu (23/5).
Koordinator Lapangan Psikotes, Indri Utami Sumaryanti menuturkan adanya joki ini telah ada sejak USM beberapa tahun ke belakang. Namun, beberapa tahun yang lalu joki yang tertangkap hanya dipulangkan saja dengan tujuan agar tidak mengerjakan ujian tersebut. “Berhubung sekarang terdapat 25 joki, maka kita harus usut,” tuturnya saat ditemui di ruangannya pada Kamis (31/5).
Indri menambahkan pentingnya tes psikologi bagi calon mahasiswa, terutama Fakultas Kedokteran yang kedapatan menggunakan joki. Menurutnya, untuk bertahan menjadi mahasiswa kedokteran itu tidak mudah dan harus tangguh secara kepribadian. “Dampaknya yaitu ketika ia tidak cocok menjadi mahasiswa kedokteran dan ia tidak bisa menyesuaikan diri selama proses kuliah di kedokteran.”
Mahasiswa Fakultas Kedokteran 2017, Faisal menanggapi adanya calon mahasiswa yang menggunakan jasa joki psikotes. Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan kriminal dan harus ditindak lanjuti. “Menurut saya ini harus ditindak lanjuti dan keamanannya harus ditingkatkan agar tidak lagi adanya joki,” ucapnya. (Ifsani/SM)