Live Musik diselenggarakan Stuba sebagai bentuk keprihatinan terhadap matinya pohon Kiara Payung, bertempat di pinggir gedung Akuarim, pada Sabtu (10/30). (Amell/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba- Studi Teater Unisba (Stuba) dibantu elemen mahasiswa Unisba lainnya, memprakarsai aksi untuk menunjukan keprihatinan terhadap tiga pohon Kiara Payung yang mati di parkiran mobil Tamansari no. 1. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menggelar live musik disekitaran gedung Akuarium, pada Jumat kemarin, dan berlanjut pada hari ini (30/10). Sebelumnya, Stuba telah menggantungkan kertas warna-warni di ke-tiga pohon tersebut, ada pun isi dari kertas tersebut berupa harapan mahasiswa.
Novan Riyadi menuturkan, digelarnya acara ini guna mengingatkan elemen kampus untuk peka terhadap isu lingkungan. “Dengan matinya tiga pohon Kiara Payung, membuktikan bahwa mahasiswa seakan mengabaikan, dan pihak kampus mendiamkan,” ujar Dewan Pembina Stuba ini.
Ia pun menambahkan, dipilihnya pegelaran musik, agar bisa lebih menarik perhatian. “Jika dengan musik akan lebih berisik, kita pun membuka peluang buat teman-teman yang ingin bergabung dan memberikan suaranya,” ungkapnya saat diwawancarai.
Saripullah Anwari memberikan apresiasi ihwal digelarnya aksi ini. Menurutnya, dengan diadakan live musik bisa dijadikan ajang hiburan. Selain itu, agar mengingatkan pihak terkait untuk menghiraukan matinya tiga pohon Kiara Payung, “untuk menggelitik kepada pihak universitas yang seakan melupakan halaman sekitar, yang dulu dibebenah, tapi sekarang dilupakan. Ini memang hal kecil, tapi sangat berpengaruh,” ucap Mahasiswa Jurnalistik 2013 tersebut. (Insan/SM)