Kepala Bagian Akademik Unisba, Yan Bachtiar menjelaskan kebijakan akademik mengenai remedial, di Gedung Rektorat, Kamis (19/01/2017). Menurut Yan digantinya remedial menjadi semester pendek dikarenakan hasil ujian akan sama saja dan tidak akan tepat sasaran.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Tahun ini, universitas menetapkan tidak adanya remedial Ujian Akhir Semester (UAS) yang akan dialihkan pada semester depan. Alasan remedial tidak dilakukan dikarenakan hasilnya akan sama saja dan tidak akan tepat sasaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Akademik Unisba, Yan Bachtiar saat ditemui di Gedung Rektorat, Kamis (19/01).
“Kegiatan remedial nantinya diganti dengan Semester Pendek (SP). Pelaksanaan akan dilakukan di semester depan sebanyak delapan kali, untuk jadwalnya sendiri sudah tercantum di kalender akademik,” tutur Yan.
Yan menambahkan, jika ada mata kuliah yang melaksanakan remedial hal itu terlepas dari keputusan akademik. Kebijakan tersebut merupakan urusan dosen mata kuliahnya sendiri dan bukan ketentuan dari akademik. Maka remedial tersebut tidak ada pungutan biaya.
Kasie Akademik Hukum, Asep Saipudin menegaskan kebijakan remedial memang diganti menjadi SP. Ketentuan khusus yang berlaku untuk SP hanya pada mata kuliah bernilai C, D, dan E. Asep pun memperkirakan di tahun ini penarikan biaya SP akan bertambah. “Dulu tarif untuk mengikuti SP itu Rp 150.000, dan kemungkinan naik menjadi Rp 175.000 karena pada setiap tahunnya memang bertambah Rp 25.000,” ucapnya.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Siska Talia mengusulkan remedial lebih baik tidak dihapuskan agar mahasiswa tidak memiliki beban mengenai nilai. “Percuma saja kalau mahasiswa mengeluarkan uang tetapi ia harus meluangkan waktu lebih untuk mengikuti SP yang akhirnya menjadi beban buat mahasiswa,” ujar mahasiswi angkatan 2014 tersebut. (Meilda/Job).