Muhammad Dizicky (biru) sedang melakukan lemparan lay up pada kuarter ke empat di pertandingan Unisba yang ke dua liga mahasiswa pada (22/1). Pertandingan yang bertempat Gor Trinitas ini, tim basket Unisba mengalami kekalahan keduanya kala berhadapan dengan Unpad setelah pada pertandingan pertama lalu kalah dari tim basket Upi, pada kamis kemarin. (Wildan/SM)
Suaramahasiswa.info, Bandung – Menjalani lagi kedua, Unisba kembali harus menelan pil pahit. Setelah harus takluk dilanjutan game Liga Basket Mahasiswa pool B, kala berjumpa Unpad di gor Trinitas pada Jumat malam kemarin (23/1). Penurunan performa jelas terlihat, ini terbukti dengan hasil yang diperoleh, Unisba babak belur, setidaknya di ke tiga kuarter akhir.
Menjalani awal pertandingan, Unisba masih bisa menyeimbangi permainan dari Unpad dengan skor 15-15. Namun, memasuki kuarter ke dua, Wildan Muhammad dan Ipang Roivaldo terus mencecar pertahanan pasukan kampus biru, diperparah dengan sejumlah kesalahan elementer yang lagi-lagi terulang oleh Unisba di game ke dua ini. Hasil pun cukup berjarak untuk keunggulan Unpad, dengan 35-22.
Memasuki kuarter tiga, jalannya pertandingan tak jauh berbeda dengan kuarter sebelumnya. Namun kali ini, Unisba di buat babak belur dengan angka yang telak 55-35. Turunnya performa kampus biru, benar-benar terjadi konsisten hingga kuarter ke empat, meski Nizar cs. mencoba menaikkan intensitas tekanan pada tim Unpad, namun serangan yang dibangun nyaris selalu menemui jalan buntu. Sebaliknya, tim Unpad bisa mengefektifkan serangan dan memanfaatkan sejumlah kesalahan dari tim asuhan Putra Ichsan.
Turunya permainan Unisba ditenggarai karena faktor non teknis, karena salah satu pemainnya gagal bertanding, musababnya jersey yang dipakai tidak sesuai dengan akta. Hal ini dibenarkan oleh Coach Putra Ichsan, ia munguraikan, anak asuhnya ingin mencoba memperbaiki permainan dari game sebelumnya, namun gagal karena salah satu pemain tidak bisa bertanding.
“Untuk permainan sekarang, ini bukan Unisba. Mungkin mental anak-anak masih belum naik dari selepas lawan Upi. Hari ini (kemarin) menghadapi Unpad, Unisba mencoba move on, namun karena ada non teknis salah satu pemain inti saya bule (Atik Muhammad) enggak bisa main, karena nama jerseynya tidak sesuai dengan di akta. Ibaratnya gini, mereka sudah berusaha move on, tapi nyampe sini dapat kabar satu pemain enggak bisa main, jadi kita yang mencoba untuk naik, jadi ibaratnya enggak jadi. Secara teknis juga di lapangan nyawan pemain pada enggak di lapangan,” ungkapnya seusai laga.
Hari ini (23/1), Unisba akan bersua tim unggulan di pool B, sekaligus favorit di Jawa Barat, yakni Unpar. Namun optimisme tetap diperlihatkan oleh pemain Unisba Irfiansyah Muhammad, ia dan tim akan tetap berjuang kala berlaga dengan Unpar. Lebih jauh Irfiansyah tetap realistik dengan Liga tahun ini, “Kalau misalkan tahun ini enggak bisa, tahun depan harus bisa,” ujar mahasiswa Fikom Unisba ini. (Insan/SM)