Erik Setiawan, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, yang tengah memberikan tanggapannya perihal stiker Line bertemakan LGBT yang sedang marak dibicarakan khalayak, bertempat di Fakultas Ilmu Komunikasi, Kamis (11/02).
Suaramahasiswa.info, Unisba- Terkait pemberitaan mengenai stiker di media sosial Line menampilkan kemesraan pasangan gay yang menimbulkan kecaman dari netizen, seperti dilansir dari tempo.co. Stiker berjudul “Love Is Love” itu turut di komentari oleh Erik Setiawan yang mengatakan bahwa itu merupakan salah satu kampanye yang dilakukan oleh pihak Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), saat ditemui di Fakultas Ilmu Komunikasi, pada Kamis, (11/02).
Selain itu, Erik juga menegaskan, dan menolak segala bentuk kampanye LGBT. “Saya secara pribadi menolak gerakan LGBT, hal tersebut akan menjadi gerakan yang pasif, dan tidak sesuai dengan nilai dan norma di negara kita”, ujar sekretaris bidang kajian Publik Relation.
Senada dengan Erik Setiawan, Menteri Agama BEM Unisba, Riswan Alhusaeri memberikan pendapatnya ihwal ini. Riswan mengaku jika beberapa hari yang lalu, ia sempat membuka stiker tersebut. Menurutnya, stiker Line LGBT itu merupakan konspirasi yang ditujukan kepada para pengguna sosial media, yang banyak digunakan anak muda. Ia juga menghimbau mahasiswa khususnya untuk lebih berhati-hati.
“Saya menghimbau agar ada pihak yang broadcast bahwa stiker tersebut tidak baik untuk ditiru. Siapa saja bisa menyebarkan, yang penting keterima secara rasional,” jawabnya saat diwawancarai via telepon.
Dari pemantauan, saat ini stiker tersebut telah dihapus. Dilansir kembali dari Tempo pertanggal 10 Februari 2016, team Leader of Public Relations, Teddy Arifianto mengatakan jika pihaknya sedang berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Menurutnya, menyebarnya stiker bertema LGBT tersebut telah menyebabkan rasa kurang nyaman dari pengguna dan pemerhati Line. “Line menyesalkan kejadian beberapa stiker yang dianggap sensitif oleh banyak orang,” tuturnya. (Nita & Intan /SM).