Salah satu mahasiswa sedang melihat kuesioner yang dibuat universitas, Selasa (19/7). Pengisian kuisioner yang diwajibkan ketika mengambil kartu ujian, dianggap hanya formalitas dan tidak dirasakan perubahannya oleh sabagian pihak.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Setiap semester selalu melewati Ujian Akhir Semester (UAS), dengan diwajibkan mengambil kartu ujian. Mengisi kuesioner Unisba menjadi syarat untuk mengambil kartu ujian tersebut. Namun, banyak pihak yang merasa kurang berguna atas pengisian kuesioner tersebut, salah satunya Rafi S.O.E yang mengaku tidak ada perubahan atas hasil kuesioner yang diisi.
“Ini terlihat hanya sebagai syarat formalitas saja. Dengan banyak mahasiswa yang terpakasa dan asal mengisi karena itu menjadi syarat saat akan mengambil kartu ujian,” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum 2015 itu, Selasa (19/7).
Riswan Al-husaeri selaku Menteri Agama BEMU pun menyampaikan bahwa memang tidak ada perubahan. Ia pernah mengeluhkan mengenai wifi di Unisba, namun tidak ada tanggapan hingga sekarang. “Kalau katanya bukan formalitas, tapi buktinya tidak ada perubahan,” jelas mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Saat ditanyakan kepada bagian Kepala Sarana Prasana Koko Heriadi juga menyampaikan, ia tidak tahu terkait hasil kuesioner tersebut. Koko pernah mendapat data kepuasan mahasiswa dari uiversitas namun bentuknya general, hanya dalam bentuk data persenan saja. “Sebenarnya kami terbuka untuk berbagai keluhan,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya. (Ressy/SM)