Ketua Pelaksana Inaugurasi Fikom 2015, Khaerul Iqbal menjelaskan masalah perhutangan pasca inaugurasi, di depan Student Center (SC) pada Kamis (05/01/2017). Pasalnya mereka memiliki hutang kepada talent, vendor dan penyewa tempat sebesar Rp 130.000.000. Menurut Iqbal, untuk menutupi hutang tersebut ia beserta panitia meminta dana bantuan sebesar Rp 370.000 per mahasiswa Fikom 2015. (Ressy/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Terkait hutang piutang yang menjerat Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) angkatan 2015 pasca gelaran inaugurasi, ketua angkatannya Bijaktama Syahasal mangaku, bila inaugurasi ini adalah keinginan mereka bersama. Dan menurutnya, ini tanggungjawab angkatan 2015 bersama.
Dikatakan Bijaktama, mereka tidak mungkin meminta bantuan kepada kakak-kakak panitia Program Pembinaan Mahasiswa Baru (PPMB) Fikom 2015 dan organisasi internal Fikom (DAMF, BEMF, Hima PR, KMJ dan KMMK) karena sudah lulus.
Bijak pun menjelaskan, jika ia sudah mendiskusikan inaugurasi sebelum akan digelar dengan panitia (PPMB) dan organisasi internal Fikom. “Jadi waktu itu teh ica (Ketua Pelaksana PPMB Fikom 2015) bilang ‘sok bikin inaugurasi, terserah mau gimananya mah’,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Inaugurasi Fikom 2015 Khaerul Iqbal pun menceritakan, sebelumnya ia sudah melakukan konsultasi pada Ketuplak PPMB. “Nah waktu itu kita menerka-nerka kaya gimana inaugurasi itu. Kita udah konsultasi, kita pun dulu udah ngasih proposalnya ke teh ica,” timpa Iqbal.
Iqbal pun menyayangkan pihak fakultas yang hanya memberi uang Rp5.000.000 saja untuk inaugurasi mereka. “Padahalkan dulu biaya PPMB kita bayar Rp450.000, tapi cuma dapet lima juta. Terus kita juga sampai saat ini belum dikasih liat pembukuan PPMB (baca: LPJ),” akunya.
Wadek I Fikom: Terkait Inaugurasi, Fakultas Hanya Mengawasi
Wakil Dekan I Fikom Oji Kurniadi mengatakan jika yang bertanggung jawab terkait polemik inaugrasi Fikom 2015 ialah panitia pelaksananya. Ia mengatakan, fakultas hanya bertugas mengawasi kegiatan inagurasinya dan sudah melakukan hal itu.
“Fakultas kaget ketika melihat proposal yang diajukan panitia. Melihat tempat yang akan digunakan adalah Sabuga, acara ini pasti mebutuhkan dana yang besar. Bahkan kami mengingatkan agar berhati-hati dalam membuat MOU dengan sponsor. Sayangnya mereka baru melaporkan MOU ini di saat-saat terakhir dan sudah kepepet,” terangnya, saat ditemui di ruang akademik Fikom pada Kamis, (12/1).
Ketika ditanyakan ihwal fakultas tetap mengizinkan acara inaugruasi, Oji beralasan jika panitia bersikukuh untuk melaksanakannya. “Fakultas tidak bisa menghalangi jika seperti itu dan hanya bisa mendukung,” ungkapnya.
Saat menjelaskan kebijakan pemungutan dana, Oji menjelaskan fakultas hanya membantu dalam pembuatan surat, yang memeberikan pemahaman terkait permasalahan inaugurasi pada orang tua mahasiswa. Ia mengatakan, jika pungutan ini bentuk tanggung jawab mereka. “Jika ada yang sampai tidak membayar itu menjadi urusan angkatan 2015.”
Mengenai langkah selanjutnya yang akan dilakukan fakultas, Oji hanya menerangkan inaugurasi tahun ini (angkatan 2016) tidak akan diizinkan jika melewati batas yang diberikan fakultas.
“Untuk tahun ini, saya sudah memberi arahan agar inagurasi hanya dilaksanakan di kampus dan tidak perlu menggunakan banyak biaya. Panitia harus memperhatikan manfaat kegiatannya untuk masyarakat dan tidak terlalu banyak hura-hura,” tegas Oji. (Ressy, Wulan dan Insan/SM)