
Aliansi Mahasiswa Fakultas Teknik menggelar mimbar bebas di tangga batu, Jalan Tamansari No.1 pada kamis (16/8/2018). Dekanat Fakultas teknik dirasa kurang tegas dalam menggunakan wewenangnya hingga diadakannya mimbar bebar oleh Aliansi Mahasiswa Fakultas Teknik.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Aliansi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar mimbar bebas mengenai Dekan Fakultas Teknik yang dirasa kurang tegas dalam menggunakan wewenangnya. Ketua Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) Fakultas Teknik, Dzikri Nurrahman merasa bahwa sistem kerja fakultas yang harus dimaksimalkan. “Kita berharap dengan adanya mimbar mebas ini membuat pihak dekanat terbuka,” tuturnya pada Kamis siang (16/8).
Dzikri pun menjelaskan perihal apa yang dikeluhkan dan dituntut oleh mahasiswa terkait dengan tidak maksimalnya sistem kerja fakuktas. Pertama, transkip nilai yang tidak keluar menyebabkan tersendaknya IPK mahasiswa. Kedua, adanya informasi dari mahasiswa mengenai dosen yang dengan mudahnya memindahkan jadwal perkuliahan. Ketiga, nilai tidak keluar sesuai dengan kalender akademik yang sudah tertera.
“Kita sudah lama mengeluhkan ini, tapi kita belum berani. Secara derajat kita sangat menghormati, tetapi antara dosen dan mahasiswa harus sinergis, ada peranannya masing-masing. Selain itu, aspirasi fasilitas kelas yang kurang memadai dan tidak adanya lahan berkegiatan untuk berdiskusi.”
Koordinator Aliansi Mahasiswa Fakutas Teknik, Helmi Dwi Agung mengharapkan adanya tindakan lebih lanjut dari fakultas. Ia mengatakan jika pihak Dekanat tidak menjalankan, aliansi sendiri akan melakukan konsolidasi kembali.
Seorang peserta mimbar bebas, Fadel Ramadhan membenarkan salah satu tuntutan mengenai lambannya nilai yang tidak sesuai keluar dengan kalender akademik. “Terlambatnya nilai yang keluar menjadi hambatan untuk melanjutkan mata kuliah selanjutnya,” ungkap Mahasiswa Fakultas Teknik itu. (Puspa/SM)