
Seorang mahasiswa melakukan transaksi sebagai joki tugas. Menjadi joki tugas, merupakan salah satu cara yang dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Terkadang uang jajan yang diberikan orang tua masih dirasa kurang oleh mahasiswa yang memiliki banyak keinginan.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pepatah bicara ’lebih besar pasak daripada tiang’, hmm… kurang lebih inilah yang menggambarkan perekonomian mahasiswa. Memiliki keinginan segudang tetapi apadaya pemasukan tak sebanding dengan uang saku. Apalagi untuk mahasiswa indekos yang di akhir bulan harus ngutang ke warung nasi sebelah.
Eits, jangan nyerah dulu. Sebenernya, banyak usaha yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Cara yang dilakukannya pun bisa dibilang kreatif sampai tidak patut dipuji. Berikut upaya mahasiswa dalam mendapatkan uang jajan lebih.
- Wirausaha mikro
Bagi mahasiswa yang ingin mendapat uang saku lebih dengan berjualan tetapi low budget, wirausaha mikrolah jawabannya. Apalagi jika sasaran pasarnya adalah mahasiswa. Hal itu disebabkan, situasi kampus yang ramai dan kecenderungan mahasiswa yang suka jajan. Wirausaha mikro pun telah dicoba oleh salah satu mahasiswa Falultas Dakwah Unisba, Dera Shintya yang menjual Marcuy alias Macaroni Cihuy di fakultasnya. “Alhamdulillah bisa nambah uang jajan sama kebeli printer,” ucapnya.
- Hobi
Hobi yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Bisa menghasilkan uang dari kegiatan kesukaannya menjadi kebanggaan tersendiri. Hal ini dirasakan oleh M. Rizal Ramadhan mahasiswa Fikom Unisba yang sudah bisa uang saku lebih dari nge-band. Melalui band Bonvoyage yang sudah ia tekuni sejak duduk di bangku SMA, yang hingga kini membuatnya sering manggung di berbagai acara. “Selain materi, dapet pengalaman dan relasi” tuturnya.
- Ojek/taksi online
Transportasi online yang sekarang sedang nge-hits karena waktu kerjanya yang leluasa membuat mahasiswa ikut menggandrunginya. Contohnya mahasiswa Unikom, Rezky Ramadhan yang sudah ikut taksi online sejak 2016. Dia sudah tidak minta uang jajan lagi, bahkan sudah bisa mencicil mobil, pendapatannya sehari pun bisa mencapai Rp 500.000. “Sejak di taksi dari tahun lalu (2016), udah ga minta uang jajan lagi ke ortu sama sekarang udah bisa cicil mobil sendiri, hehe.”
- Joki tugas
Memasuki masa-masa UTS dan UAS, biasanya banyak tugas yang harus dikerjakan dengan deadline waktu yang mencekik. Banyak mahasiswa yang memanfaatkan kesempatan ini. Menurut salah seorang narsum yang enggan disebutkan namanya, harga yang dia patok atas jasanya biasa berkisar Rp 50.000 sampai Rp 150.000. “Harga tergantung dari frekuensi banyaknya tugas dan tingkat kesulitan.”
- Uniko (Usaha Nipu Kolot/Orang Tua)
Cara yang terakhir ini terbilang cepat namun tidak terpuji untuk dilakukan. Uniknya justru cara ini paling banyak dilakukan mahasiswa bahkan pelajar. Biasanya mahasiswa melakukan uniko dengan alasan pembayaran UKT, USKS, buku, atau seminar. Mereka meminta uang lebih padahal uang yang seharusnya engga segitu, misalnya uang yang seharusnya Rp 50.000 tapi yang diminta malah Rp 100.000. Uniko ini dilakukan mahasiswa dengan alasan kebutuhan perkuliahan sehingga orang tua percaya dengan anaknya ini. “Kasian ke orang tua, soalnya pernah ditipu, cape-cape cari uang tapi tidak dihargai”, ungkap Azka.
Lima cara di atas biasanya menjadi pilihan mahasiswa untuk meraup uang tambahan. Gimana nih sobat kampus? Dari lima cara di atas, hal mana yang pernah kalian lakukan? (Saud/job)