Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Forum Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari kegiatan implementasi mata kuliah Praktek Peminatan dalam rangka pendampingan masyarakat terkait penataan kawasan wisata Puncak Bangku di Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, (20/11) dengan tema “Pendampingan Masyarakat dalam Penataan Wisata Puncak Bangku.”
Tim Pendampingan terdiri dari mahasiswa PWK Angkatan 2021 yaitu Vira Marcelina, Aninda Rahayu Pangesti, Nadia Hilma Raudlah, Muhammad Rizky, dan Ali Sabani yang dibimbing oleh Riswandha Risang Aji, ST., MURP. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh moderator, Muhammad Rizky, dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Desa Situmandala, Syarif Hidayat selaku Ketua Pokdarwis, serta sambutan dari Ketua Tim, Vira Marcelina.
Kegiatan pendampingan ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat yang berkaitan dengan tema praktek peminatan di antaranya ada perwakilan Pokdarwis, BUMDES, Bank Sampah, BPD, Kepala Dusun, Ketua RT, dan Perangkat Desa. Sesi pemaparan materi dimulai dengan pembahasan mengenai pentingnya memilah dan mengelola sampah di kawasan wisata. Topik ini mendapat apresiasi positif dari para peserta yang hadir.
Selanjutnya, diskusi berlanjut pada rencana awal site plan untuk penataan kawasan wisata Puncak Bangku, yang mendapat banyak perhatian dan masukan dari para peserta yang hadir. Pada sesi ketiga, pembahasan difokuskan pada rencana pembuatan video promosi untuk meningkatkan daya tarik wisata Puncak Bangku.
“Desa Situmandala telah disahkan menjadi Desa Wisata melalui SK Bupati Ciamis” imbuh Pak Syarif.
Melalui pendampingan ini tentu akan membantu dalam percepatan penataan wisata Puncak Bangku yang menjadi potensi di Desa Situmandala.
Antusiasme tokoh masyarakat Desa Situmandala terhadap kegiatan pendampingan ini sangat tinggi. Hal tersebut menjadi indikasi positif untuk keberlanjutan program ini. “Pembuatan site plan ini sangat membantu kami karena mengingat kurangnya SDM yang ahli dalam membuat site plan” ujar Syarif.
Dengan adanya kegiatan pendampingan dan ouput dari praktek peminatan ini, diharapkan kawasan wisata Puncak Bangku dapat menjadi destinasi wisata yang lebih terorganisasi, ramah lingkungan, dan menarik bagi wisatawan.