
Ebenz, gitaris Burgerkill (kanan), menandatangani salah satu piringan hitam Burgerkill, “Beyond Coma and Despair”, di Chronic Rock Merchandise, Jalan Sawah Kurung no. 19, Bandung, Kamis (18/9).
Suaramahasiswa.info – Bandung,Raksasa metal asal Bandung, Burgerkill akhirnya merilis album “Beyond Coma and Despair” dalam bentuk vinyl atau piringan hitam, Kamis (18/9) sore. Album tersebut dijual serentak di gerai resmi Burgerkill, Chronic Rock Merchandise yang bertempat di Jalan Sawah Kurung no. 19, Bandung dan pemesanan secara online lewat situs De Majors Distributions. Selain perilisan vinyl tersebut, adapun sesi tanda tangan dari para personil grup tersebut yang terdiri dari Vicky (vokal), Ebenz (gitar), Agung (gitar), dan Ramdan (bass), minus drummer mereka Andris yang berhalangan hadir. Rilisan terakhir dari vokalis karismatik (alm) Ivan ‘Scumbag’ Firmansyah itu hanya dijual terbatas yakni 300 pcs dan dibanderol seharga Rp 350.000,-.
Inilah produk pertama band asal Ujungberung itu dalam format piringan hitam. Ebenz, sang gitaris menjelaskan mengapa harus album Beyond Coma and Despair yang dibuat dalam cakram padat berukuran 12 inci ini. “Ide awalnya ketika saya diajak oleh David (Karto), pemilik De Majors untuk membuat album ini dalam bentuk vinyl, karena sebelumnya banyak permintaan dari para fans padahal rilisan CD dan kaset sudah sold out dan waktunya pas aja sudah delapan tahun semenjak perilisannya”,terang Ebenz yang mengaku produksi album ini menghabiskan waktu empat bulan dan memerlukan proses pressing di negara Italia.
Ketika ditanya kabar terbaru dari Burgerkill sendiri, pria berkaca mata ini mengungkapkan bahwa mereka akan merilis buku berisi foto-foto tur, bertitel Spit The Venom Tour Photo. “Sekitar bulan Oktober, buku STV akan dirilis, doain aja”, tambahnya. Pada akhir tahun ini Begundal ugal-ugalan ini akan kembali menggelar konser bertajuk“Hell Show” pada 13 Desember 2014 mendatang.
Januar Cahya, salah satu fans yang mendapatkan rilisan sekaligus tanda tangan dari semua personil Burgerkill, mengaku bangga akan band Indonesia yang dapat memproduksi album dalam bentuk piringan hitam. “ Selain membeli ini, saya juga sangat sering mendengarkan lagu-lagu dari albumnya, terbaik soalnya (tertawa)”, tuturnya.
Sebelumnya monster heavy metal ini menelurkan bentuk fisik dalam bentuk kaset/tape dan CD. Burgerkill adalah unit cadas yang cukup aktif dalam merilis album. Mulai dari Dua Sisi (2000) yang kental dengan nuansanewschool hardcore, Berkarat (2003) dengan metallic hardcore-nya, Beyond Coma and Despair (2006) vang ditasbihkan sebagai 150 album terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia, hingga yang terakhir sisi progresif teknikal pada Venomous (2011).(Karel/SM)