Kedua paslon sedang melakukan kampanye dialogis hari kedua yang dilaksanakan pada, Selasa (11/2/2019) di Kampus Ranggagading. Ketua BPPU, Salwa Arazia menjelaskan kampanye dialogis ini bertujuan agar mahasiswa Unisba paham dengan visi dan misi serta program kerja unggulan kedua pasangan calon presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa. (Foto: Rizkia Betari/Job)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Mahasiswa bebas memilih siapa yang akan memimpin Unisba selanjutnya. Tetapi, ada juga mahasiswa yang tidak menggunakan haknya sebagai bentuk kekecewaan. Kampanye dialogis kedua di gedung perkuliahan Ranggagading (RG), Pasangan Calon (Paslon) mendapatkan berbagai pertanyaan salah satunya mengenai ruang publik. Ada hal menarik dalam dialogis pada Selasa (12/2), salah satu mahasiswa Ranggagading melontarkan keresahannya dalam acara yang diselenggarakan BPPU.
Mahasiswa Fakultas Hukum, Muhammad Rafi Soetrisna mengkritisi ruang publik di Unisba, khususnya RG. “Kita itu nongkrong di dekat selokan atau parkiran,” katanya. Ia menanyakan bagaimana cara kedua Paslon menghadirkan ruang publik baru untuk mahasiswa. “Kalau enggak relevan, saya beserta teman-teman saya tidak ada alasan untuk memilih kalian,” tegas laki-laki berpakaian hitam itu.
Masing-masing paslon memberikan penjelasan dan janji jika mereka terpilih. Paslon nomor satu menyebutkan masalah keresahan ruang publik akan terselesaikan dalam waktu tiga bulan, sedangkan paslon nomor dua menyebutkan akan terselesaikan dalam empat bulan.
Usai acara, ketika diwawanvarai via telepon genggam, Rafi mengungkapkan jawaban kedua paslon mengggantung, tidak relevan dan sistematis. “Enggak ada keberpihakan kepada mahasiswa dari mereka, kalau mereka berpihak bakal dipikirkan. Lagian aku sudah pernah ngobrol sama mereka, harusnya sudah dipikirkan matang-matang step by step-nya,” ucapnya serius.
Hal tersebut ditanggapi oleh masing-masing Tim Sukses (Timses) kedua paslon. Timses paslon satu, Fajar Nurrohman menanggapi hal tersebut yaitu Harmonis, maksudnya menjalin keharmonisan di tiap gedung perkuliahan (baca: Tamansari, RM, RG, Kedokteran). Ia mengatakan segala sesuatu yang dibutuhkan mahasiswa, paslon satu akan tegaskan dan dikomunikasikan kepada rektorat nantinya. “Koperasi dosen yang ada di Basemant RG akan kita pertanyakan, karena janji universitas hanya dua bulan saja mengurusi masalah ini,” ujarnya melalui pesawat udara.
Moch Rifki Apriliansyah, Timses paslon dua juga menanggapi keresahan akan ruang publik yang memang dibutuhkan untuk semua mahasiswa Unisba. Ia mengatakan, paslon nomor dua akan membuat fasilitas baru di daerah taman segitiga, juga akan mengakomodir aspirasi kepada universitas nantinya. “Ketika bangunan 4×4 dan ruang lingkup halamannya 4×4, apakah itu bisa diperluas? Enggak ‘kan. Nah itu yang realistis yang tidak bisa dipaksakan. Kita harus bisa memanfaatkan yang bisa saja,” ungkap mahasiswa angkatan 2014. (Puspa/SM)