Suara Mahasiswa 
Foto sejumlah mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) yang sedang menonton Tim Nasional Indonesia melawan Uzbekistan pada ajang Piala Asia U-23 di Tangga Batu Kampus 1 Unisba, Jalan Tamansari Nomor 1, pada Senin (29/4). (Foto: Farhan Anfasa Hidayat/SM).
Suaramahasiswa.info, Unisba–Menjelang pertandingan Tim nasional (timnas) Indonesia melawan Uzbekistan pada ajang Piala Asia U-23, ramai diperbincangkan poster ajakan nonton bareng (nobar) oleh pejabat. Di sisi lain, acara nobar juga ramai digelar di tiap-tiap daerah, salah satunya di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) di Tangga Batu, pada Senin (29/4).
Muhamad Setyadiharja, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) BEMU mengatakan bahwa acara nobar ini kolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Di sisi lain, Setyadiharja tidak menyangka antusiasme penonton akan begitu besar.
“Nggak nyangka akan seramai ini, awalnya Menpora nggak pede (percaya diri), yang dateng paling 10 atau 20 orang, tapi alhamdulillah-nya yang datang lebih beberapa kali lipat yang Menpora bayangkan.”
Meski begitu, Timnas Indonesia gagal lolos ke final Piala Asia U-23 2024 usai menelan kekalahan dalam laga semifinal oleh Uzbekistan dengan skor 2-0. Laga tersebut digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, pada Senin (29/4).
Dalam babak pertama Indonesia berhasil menahan imbang Uzbekistan dengan skor 0-0. Namun sayang, tim asuhan Shin Tae-yong (STY) ini gagal memenangkan pertandingan setelah menelan dua gol pada babak ke 2. Gol tersebut tercipta oleh Khusain Norchaev (68′) dan gol bunuh diri Pratama Arhan (86′).
Pada awal berjalannya babak kedua, Indonesia sempat unggul 1-0 pada menit (61′) oleh Muhammad Ferarri, namun sayang gol tersebut dianulir karena offside setelah wasit mengecek tayangan VAR. Tak hanya itu Indonesia harus bermain dengan 10 pemain setelah Rizky Ridho mendapat kartu merah (84′).
Maulana Malik, Salah satu penonton nobar, berpendapat wajar jika Timnas Indonesia banyak ditekan oleh tim kesebelasan Uzbekistan pada awal pertandingan hingga awal babak kedua, karena memang biasanya STY selalu memanfaatkan menit akhir dengan cara menyimpan pemain.
Selain itu, Ia berpendapat bahwa Timnas Indonesia semangatnya turun saat gol dianulir. “Semangat anak-anak Indonesia turun saat gol pertama dianulir, ditambah Rizky Ridho terkena kartu merah jadi turun semangatnya.”
Dengan kekalahan ini, Timnas Indonesia melanjutkan perjuangannya untuk laga perebutan juara tiga. Mengenai hal tersebut, Setyadiharja menyebutkan nobar perebutan juara tiga akan dibicarakan terlebih dahulu.
Reporter: Nabil Fadilah Budiman/SM
Penulis: Farhan Anfasa Hidayat/SM
Editor: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM
