
Gambar tangkapan layar foto yang menampilkan Fungsionaris Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) beserta anggota Komisi C dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung bertuliskan "Silaturahmi Dengan Ketua DPRD Kota Bandung" di story akun instagram @damunisba. (Foto: Istimewa)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Dewan Amanat Mahasiswa Universitas Islam Bandung (DAMU) melakukan kunjungan ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung pada hari Rabu, (16/04). Fungsionaris Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU), Restu Baihaqi Firdaus menjelaskan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk silaturahmi dan mengenalkan DAMU periode baru.
“Tujuannya buat silaturahmi kembali dan perkenalan selaku periode baru dan insya allah mengundang juga beliau di acara pelantikan DAMU dan BEMU (Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba, Red),” ujar Restu pada Kamis, (17/4).
Selanjutnya Restu mengungkapkan bahwa alasan DAMU mengenalkan periode baru kepada Ketua DPRD Kota Bandung karena sebelumnya sempat menjadi pengisi acara mereka. “Sebelumnya juga jadi tamu undangan dan pemateri ya di acara Sekolah Legislatif, saya ngerasa perlu juga untuk memperkenalkan diri gitu untuk periode barunya,” ucapnya.
Di sisi lain, masyarakat sedang menuntut banyak hal kepada pemerintah seperti polemik Undang-Undang Tentara Negara Indonesia (TNI). Restu mengungkapkan dirinya mengetahui akan hal tersebut namun tidak membawa ke dalam obrolan dengan Ketua DPRD Kota Bandung.
Menanggapi kunjungan DAMU tersebut, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Unisba, Ahmad Siddik Tanjung mempertanyakan maksud dan tujuan DAMU melakukan silaturahmi. Menurut Ahmad seharusnya kunjungan DAMU ke DPRD adalah untuk melakukan judicial review terkait permasalahan saat ini.
“Harusnya DAMU itu tidak silaturahmi tapi mengajukan undang undang tersebut bahwa ya seperti judicial review kita lihat kemarin bahwa UU kemarin mengajukan ke MK (Mahkamah Konstitusi, Red), seharusnya begitu sih.” ujar Ahmad ketika diwawancarai pada Kamis, (17/04).
Hal lain juga disampaikan oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba yaitu Rafid Aiman Nabil. Ia mengatakan hal yang dilakukan DAMU tidak relevan dan ia turut mempertanyakan esensi mengundang Ketua DPRD Kota Bandung untuk datang ke pelantikan DAMU dan BEMU.
“Mungkin melibatkan 1 hal, 2 hal, mungkin masih oke, tapi kalo buat saya pribadi itu enggak relevan aja gitu, untuk apa gitu, yang si DPRD ini sempet diundang hanya untuk pelantikan aja,” ikut kegiatan mereka dibanding mereka disuruh ikut kegiatan kita gitu
Rafid mengungkapkan harapannya agar DAMU dapat menjadi jembatan penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan pemerintah. Selain itu, Ahmad berharap kedepannya DAMU bisa konsisten serta memiliki tujuan yang jelas apabila berkunjung ke instansi-instansi pemerintahan.
“Di situ kan sebuah pertanyaan, ngomongin apa. Bahasa kasar saya apakah mereka menjilat? Kan kalau audiensi ini hanya dua, menjilat atau mengkritik.” ujar Ahmad.
Reporter: Dandi Pangestu Rusyanadi/SM & Violetta Kahyang Lestari Fauzi/SM
Penulis: Violetta Kahyang Lestari Fauzi/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM