Sejumlah lembaga kampus mangkir dari undangan Kongres KBMU, Jumat (17/1). Kebanyakan dari lembaga tersebut kembali menggunakan alasan klasik, yaitu kurangnya publikasi. (Roby Iskandar/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Tepat pada tanggal 17 Januari lalu diadakan Kongres KBMU (Keluarga Besar Mahasiswa Unisba) di kampus II Unisba. Namun acara yang mengundang partisipan dari UKM, LKK, DAM serta BEM Fakultas yang ada di kampus 2 Unisba Ciburial itu tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh DAMU (Dewan Amanat Mahasiswa Unisba) selaku panitia penyelenggara. Acara ini hanya dihadiri oleh tiga BEM Fakultas, tiga UKM kampus dan satu LKK. Sangat jauh dari target para panitia sebelumnya.
Entah apa faktor yang membuat mahasiswa/i Unisba seperti orang yang apatis dan bersikap acuh tak acuh terhadap serangkaian acara yang ada di kampus mereka sendiri. Menurut Annis Irawan (23) selaku perwakilan dari DAMU mengungkapkan bahwa kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali dua kali saja tapi memang sudah menjadi tradisi ketika Kongres KBMU digelar. “Padahal pihak DAMU sudah melayangkan surat ke masing-masing lembaga tapi tidak ada konfirmasi yang jelas mengapa banyak lembaga tidak datang ke acara kongres ini, “ papar Mahasiswa Fakultas Ekonomi 2010 ini.
Seolah tak sejalan, ketika di konfirmasi kepada beberapa BEM Fakultas, rata-rata mereka beralasan bahwa minimnya sosialisasilah yang membuat banyak lembaga yang tidak mengetahui adanya Kongres KBMU. Djati Wulan Kusumo dari Fakultas MIPA 2011 mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan dari BEM Fakultas perihal kongres KBMU itu. Ia pun baru mengetahui adanya kongres ketika suaramahasiswa mewawancarainya. Ia juga menyayangkan kurangnya sosialisai dari DAMU, “saya kan dari himpunan, memang sering diam di sekre MIPA yang letaknya ada di akuarium ini, cuman BEM MIPA memang tidak ada yang membicarakan soal acara KBMU disini, “ ucapnya.
Edo Muhammad (21) juga beralasan serupa dengan Djati, ia mengeluhkan kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa yang membuat acara ini tidak dihadiri oleh banyak lembaga. Edo berharap kedepannya kongres ini bisa berjalan lebih baik lagi karena ia beranggapan bahwa acara ini sangat penting. “Ya sosialisasinya di pertajam lagi lah seperti pengumuman lewat spanduk biar mahasiswa banyak yang liat, “ tukas mahasiswa Psikologi angkatan 2010 ini.
Banyaknya lembaga-lembaga yang beralasan bahwa kurangnya publikasi yang membuat acara kongres tidak dihadiri oleh banyak mahsiswa ditangkis oleh Annis. Ia mengatakan bahwa sudah sejak dari hari Senin (13/01) pihak DAMU mengirimkan surat undangan kepada lembaga-lembaga di kampus biru. Mengapa ia mengirimkan surat undangan tersebut di h-5 kongres, karena agar para petinggi BEM dan DAM Fakultas serta LKK mampu mempersiapkan utusannya guna menghadiri kongres ini. Ia khawatir jika kalau menyebarkan surat undangan di h-1 bulan acara malah akan membuat para lembaga menjadi lupa akan acara ini.
BEM Fakultas Ilmu Komunikasi mempunyai alasan tersendiri atas mangkirnya mereka di Kongres KBMU. Mereka beralasan ketika sedang berlangsungnya kongres pada hari Jumat, bertepatan dengan diadakannya screening kepengurusan BEM Fikom periode 2014-2015, maka dari itulah mereka tidak menghadiri acara tersebut. “ Acara kongres ini bentrok dengan acara kami sehingga BEM Fikom tidak bisa datang, andaikan kita memang bisa datang ya pastilah kita datang ke acara yang diadakan oleh DAMU tersebut, “ Ungkap Haidar Muhammad selaku sekjen BEM Fikom 2014.
Namun yang Annis sayangkan adalah tidak adanya konfirmasi dari para lembaga tersebut terkait alasannya tidak menghadiri kongres ini. Padahal di surat undangan tersebut sudah tercantum nomer telepon yang dapat di hubungi ketika memang mereka tidak dapat menghadiri kongres ini. “Ya kalau memang petingginya tidak bisa datang kan bisa mengirimkan perwakilan yang ditunjuk untuk hadir ke acara ini jangan seperti ini malah tidak ada sama sekali yang datang untuk mewakili lembaga nya, “ tutup mantan PJS DAMU periode lalu ini.
Merasa “dianaktirikan” Desyani Aviciena (20) dari Fakultas Kedokteran 2011 mengatakan bahwa memang sedari dulu ketika di Kampus Satu Tamansari ada acara atau issue-issue terbaru, Fakultas Kedokteran selalu telat info bahkan malah terkadang tidak mengetahui sama sekali. Ia menyadari karena letak geografis fakultas yang berjauhan dengan fakulta lain menjadi salah satu faktor penyebab hal ini terjadi. Tapi Avi begitu ia biasa di panggil juga mengaku bahwa memang anak-anak kedokteran kurang bergaul dengan fakultas lain, ini makin memperburuk keadaan. “Wajar sih acara seperti kongres ini membutuhkan publikasi yang besar-besaran agar semua mahasiswa tau dan publikasinya jangan hanya di kampus tamansari saja tapi ke kampus palasari juga,” paparnya. (Winda Rahmaneli/Job)