Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) sedang membawakan lagu Tak Ada Yang Abadi dari Peterpan saat mini Konser Pandora di Gedung Kartimi Kridhoharsojo pada Senin (15/8). Mini konser ini sendiri merupakan rangkaian pertama dari Konser Pandora yang akan digelar di Dago Tea House, 8 Oktober mendatang. (Vigor M. Loematta/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) menggelar Mini Konser Pandora yang bertempat di Gedung Kartimi Kridhoharsojo pada Senin (15/8). Berlatarbelakang untuk melawan tanggapan mengenai format paduan suara yang baku, Pasuma membawakan inovasi baru seperti yang dikatakan Reyhan Wahab Ketua Pelaksana Konser Pandora.
“Kita ingin mengenalkan kepada masyarakat luas, tidak selamanya paduan suara itu pembawaannya klasik dan baku. Jadi, kita membawakan suasana baru,” ucap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.
Berbeda dengan Snap yang menjadi agenda tahunan bagi anggota baru Pasuma. Pandora merupakan acara baru, dan pertama yang dipentaskan pada tahun ini. Sedangkan konser utama Pasuma akan dipertunjukkan pada 8 Oktober 2016 di Dago Tea House.
Indra Wijaya salah seorang penonton mengaku baru pertama kali menyaksikan paduan suara. Menurutnya acara ini sudah cukup bagus. Namun hal berbeda diungkapkan oleh Dhika Trinanda, ia menyayangkan penempatan pementas yang dipisahkan jarak cukup jauh, sehingga memecah fokus dari penonton. “Pengaturan sound-nya kurang memadai. Pas DJ main, suaranya terlalu keras jadi suara biolanya enggak terlalu kedengaran,” ungkap mahasiswa asal Unpas itu. (Vigor M. Loematta/SM)