Dega (19) tengah melakukan orasi di Tangga Batu, Unisba Jl. Tamansari 1, Selasa (3/5). Unjuk rasa yang digelar Gerakan Mahasiswa Unisba Menggugat (GMUM) ini dilakukan ketika berlangsungnya UTS, sehingga menarik mahasiswa, dosen, dan pegawai untuk melihatnya. (Hasbi.SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa dalam rangka menuntut fasilitas kampus di Tangga Batu Tamansari 1, Selasa (3/5). Aksi mahasiswa yang menamakan Gerakan Mahasiswa Unisba Menggugat (GMUM) ini menyuarakan kegelisahan atas fasilitas kampus, yang salah satunya adalah naiknya uang parkir senilai 1.500 Rupiah.
Selain mengeluhkan naiknya biaya parkir, Dega (19) mahasiswa Fakultas Ekonomi pun menuntut atas biaya kuliah yang setiap tahun naik, namun tidak diiringi dengan fasilitas yang ada. “Bila biaya parkir mengikuti undang-undang Pemda, tentu gaji-gaji karyawan pun harus mengikuti peraturan,” tambahnya.
Pantauan Suara Mahasiswa, unjuk rasa tersebut digelar setelah Dzuhur ketika UTS tengah berlangsung. Gaung “Unisba showroom mobil” pun terlontar dari megaphone mereka. Setelah Dekan Ekonomi Atie Rahmatie menghampiri mahasiswa dan mengajak audiensi, barulah aksi tersebut berhenti.
Ditemui di ruangannya, Kabag Sarana Prasarana Koko Heryadi memaparkan wacana Unisba terkait pembangunan kedepan, yang salah satunya adalah relokasi ruangan yang ada di gedung Tamansari 24-26. “Kita belum mampu secara sekaligus membenahi masalah parkiran ini, step by step. Kita juga akan mengikutsertakan masalah parkiran dalam setiap pembangunan,” jelasnya.
Menanggapi aksi ini, setuju tidaknya Koko ingin mengembalikan ke hati masing-masing. Ia pun menambahkan bahwa kenaikan ini berasal dari pemerintah yang menetapkan standar. “Bila keberatan ya kembali ke individu, hak masing-masing. Daripada di luar hilang. Patut juga untuk dipertimbangkan,” pungkas Koko. (Hasbi/SM)