Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat serta beberapa organisasi pro lingkungan hidup lain menggelar aksi kampanye dalam merespon kondisi lingkungan di Jawa Barat yang buruk. (Foto: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Beberapa organisasi yang tergabung dalam Orang Muda Berkoalisi (Berkeadilan Ekologis Bagi Antar Generasi) menggelar aksi kampanye kreatif yang bertajuk “Tahun ke Tahun Berlalu, Kondisi Lingkungan Jawa Barat Makin Bikin Malu” di depan Gedung Sate pada Jumat, (22/12). Ini merupakan aksi lanjutan untuk merespon kondisi lingkungan hidup di Jawa Barat yang memburuk.
Koordinator lapangan aksi ini, Dani Setiawan, menjelaskan aksi ini timbul dari keresahan-keresahan beberapa pihak terkait lingkungan hidup di Jabar yang dihimpun oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat (Jabar). “Muncul dari keresahan teman-teman, dari sahabat Walhi Jabar. Kemudian Walhi Jabar menghimpun lah,” ungkapnya pada Jumat, (22/12).
Dengan demikian, keresahan yang dihimpun oleh Walhi Jabar dalam surat terbuka yang berisi desakan dan tuntutan kepada Pemerintah Provinsi serta Gubernur Jabar. Di antaranya ialah:
- Membenahi tata ruang lingkungan dan tidak menghentikan alih fungsi lahan di daerah-daerah resapan dan kawasan hutan yang akan menyebabkan bencana alam;
- Mempertimbangkan kompensasi korban bencana lingkungan;
- Menghentikan kriminalisasi pegiat lingkungan, perampasan lahan, dan penggusuran paksa tanah masyarakat;
- Mencabut Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU karena mempermudah investasi asing untuk mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA);
- Melakukan reformasi tata kelola persampahan, melakukan pengawasan sekaligus penegakan hukum terhadap produsen sampah, dan menolak teknologi pembakaran sampah;
- Menghentikan Proyek Strategis Nasional yang banyak menimbulkan konflik agraria dan pelanggaran HAM;
- Pemerintah Jabar harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari pembangunan Kereta Cepat Indonesia China;
- Pemerintah Jabar menaikan anggaran belanja untuk sektor lingkungan di atas lima persen serta untuk di kabupaten kota di angka lima persen; dan
- Menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batu Bara yang ada di daerah Jabar.
Ia melanjutkan bahwa aksi ini dihadiri oleh sekitar lima belas orang yang termasuk dalam beberapa organisasi. Di antaranya, Walhi Jabar, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM, Local Initiative for OSH Network (LION), Komunitas Celah-celah Langit Bandung, beberapa organisasi dari berbagai sektor lain.
Salah satu peserta aksi dari Komunitas Celah-Celah Langit Bandung, MF Dwi Laksana berpandangan bahwa Pemerintah Jabar sudah gagal dalam merawat lingkungan dan membenahi iklim. Hal ini karena indeks kualitas lingkungan hidup Jabar yang menurun.
“Masih banyak lagi yang gagal ditangani pemerintah dan juga bagi saya sendiri pemerintah ini bukan hanya mereka menjalankan project project tersebut itu bukan untuk kepentingan dari rakyatnya melainkan itu untuk kepentingan politik mereka, kepentingan pribadi mereka,” kata Dwi pada Jumat, (22/12).
Senada dengan itu, peserta lain, Fariz Abiyu, mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Jabar gagal dalam merespon isu lingkungan yang ada. Menurutnya, pemerintah kini menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk kepentingan politik pribadi.
Dwi dan Fariz berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran terkait lingkungan hidup yang mereka tempati. Selain itu, Dwi ingin pemerintah mendengarkan aspirasi dalam aksi kali ini dengan langsung membuat kebijakan yang berdampak baik terhadap lingkungan hidup.
“Masyarakat semoga lebih sadar lagi terhadap lingkungan, sadar lagi sekarang bukan lagi pemanasan bumi tapi juga pendidihan bumi dimana memang suhu bumi itu sudah tidak masuk akal, pemerintah juga saya mendesak mereka untuk segera membuat kebijakan-kebijakan yang berdampak pada pembenahan lingkungan dan memperbaiki iklim,” kata Dwi.
Menurut Dani, kampanye kreatif ini kemungkinan akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya. “Aku mungkin bisa liat lagi nanti ke temen-temen koalisi tapi setidaknya di januari itu akan ada campaign juga, cuman aku enggak tau ya modelnya kita belum sepakati, tidak selalu harus di depan gedung sate gitu yang penting kita juga meningkatkan awareness dari masyarakat,” jelas Dani.
Reporter: Rizki Khisban/Job
Penulis: Syifa Khoirunnisa/SM
Editor: Tsabit Aqdam Fidzikrillah/SM