Ta’aruf Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024 kembali dilaksanakan secara luring pada Senin, (18/09) hingga Selasa, (19/09). (Foto: Nabil Fadilah/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar Pelantikan dan Ta’aruf Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024 dengan sistem luar jaringan (luring) penuh setelah tahun lalu dilaksanakan secara hybrid. Acara ini berlangsung selama dua hari pada Senin (18/09) hingga Selasa (19/09) di Gedung Hj. Kartimi Kridhoharsojo. Tercatat sekitar 2.000 mahasiswa baru (maba) yang dilantik pada Sidang Senat Terbuka oleh Edi Setiadi, Rektor Unisba.
Berdasarkan data rekapitulasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba 2023, terdapat 1.943 mahasiswa Program Sarjana, 252 mahasiswa Program Magister, 53 mahasiswa Program Doktor, dan sebanyak 60 mahasiswa Program Profesi. Jumlah maba tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya akibat dari minat masyarakat terhadap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menurun.
Kepala Bagian (Kabag) Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Komhumas) Unisba Firmansyah mengatakan bahwa walaupun jumlah maba tahun 2023 berkurang dari tahun sebelumnya namun jumlah tersebut tetap mencapai target realistis Unisba. Hal ini berakar pada adanya PMB jalur mandiri pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang kemudian menjadikan efek domino pada minat masyarakat terhadap PTS yang berkurang.
“Walaupun jumlah Maba tahun ini berkurang namun Alhamdulillah tetap mencapai target realistis Unisba karena jika dibandingkan dengan PTS lain sebenarnya ini juga angka yang cukup baik,” jelas Firmansyah saat diwawancarai pada Senin, (18/09).
Firmansyah menjelaskan Ta’aruf tahun ini dapat terlaksana secara Luring karena berakhirnya masa pandemi. Menurutnya, pelaksanaan Ta’aruf tahun lalu yang dilaksanakan secara hybrid kurang efektif dalam hal penyampaian informasi. “Jadi mahasiswa baru dilantik (sekarang, Red) ini juga dapat merasakan seperti apa tempat mereka nanti berkuliah dan bagaimana nanti mereka kuliah, bahkan informasi juga dapat disampaikan secara efektif,” jelasnya.
Meskipun Ta’aruf tahun ini digelar secara luring, pelaksanaannya masih menggunakan teknologi dan internet, misalnya dalam absensi peserta dan kuis. Menurutnya pun pihak kampus juga berusaha membuat acara ini lebih interaktif dengan menyediakan satu panggung di luar aula agar para maba yang berada didalam dan diluar aula merasakan suasana yang sama.
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa Ta’aruf yang dipersiapkan selama tiga hingga empat bulan ini tetap memiliki kendala. Adapun, kendala yang dihadapi seperti penutupan PMB Unisba yang terlalu dekat dengan waktu Ta`aruf dan beberapa narasumber atau pemateri yang berhalangan hadir mengharuskan tim pelaksana untuk memutar otaknya mencari solusi.
Firmansyah berharap kegiatan Ta’aruf ini dapat menjadi pijakan awal bagi para maba di dunia perkuliahan serta tetap semangat dan serius dalam menjalani perkuliahan untuk menghadapi dunia kerja. Ia juga mengapresiasi para mahasiswa yang datang tepat waktu dan mentaati peraturan.
Menanggapi acara Ta`aruf tahun 2023, salah satu maba Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Alvi Khalidq, mengatakan jika dirinya tidak mengalami kendala selama persiapan meski mengaku merasa kelaparan selama pelaksanaan Ta’aruf. Ia pun menyarankan jika pihak penyelenggara mesti memberikan jatah konsumsi bagi maba di tahun selanjutnya.
Selain Alvi, salah satu maba Fakultas Kedokteran, Amelia Rachmaniar, mengatakan jika dirinya tidak mengalami kendala selama persiapan Ta’aruf karena informasi mengenai tata tertib dan kebutuhan telah diberitahukan sejak jauh hari. Namun, dirinya mengalami kendala dalam hal absensi. “Waktu absensi enggak bisa masuk karena harus pakai jaringan Wifi Unisba dan banyak yang masuk ke server dalam satu waktu,” ucapnya pada Selasa, (19/9).
Reporter: Adelia Nanda Maulana & Sausan Mumtaz/SM
Penulis: Adelia Nanda Maulana/SM
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM