
Adegan Ismiyati bertengkar dengan Suwarto karena pengakuan Ismiyati yang telah membunuh istri Suwarto, dalam acara pagelaran Stuba yang berjudul ‘Senja dengan Dua Kelelawar’ di Gedung Hj. Kartimi Kridoharsodjo Unisba, Jalan Tamansari No 1 Bandung, pada Jumat(12/4/2019). Pesan dalam resital ini mengajarkan untuk tidak memiliki perasaan dendam dan tidak mudah curiga terhadap orang lain.
Suaramahasiswa.info, Unisba – Studi Teater Unisba (Stuba) kembali mengadakan pagelaran yang berjudul ‘Senja Dengan Dua Kelelawar’ di Gedung Hj. Kartimi Kridoharsodjo Unisba, pada Jumat (12/4). Pimpinan Produksi, Fikri Subagya mengungkapkan acara yang mengusung tema stasiun ini sebagai syarat ujian akhir bagi pelajar Stuba.
“Sebelumnya sudah dilaksanakan diklat kampus dan diklat alam, dan resital ini merupakan syarat terakhir. Resital ini diadakan untuk memberikan arti bagi pelajar Stuba, bahwa yang dilihat yakni proses bukanlah akhir,” kata Fikri mengungkapkan.
Sutradara acara Resital Dwi Agustini bercerita bahwa pagelaran ini mengisahkan seorang wanita bernama Ismiyati yang mencintai Suwarto. Pada kenyataannya Suwarto sudah memiliki seorang istri, tetapi Ismiyati tetap berjuang dan menunggunya. Dwi juga menambahkan, pesan dari cerita ini ialah mengajarkan untuk tidak memiliki perasaan dendam dan tidak mudah curiga terhadap orang lain.
Salah satu penonton Fuji Yuliani menuturkan judul dan ceritanya sangat menarik. Menurutnya makna yang didapat ialah kesabaran akan menjadikan suatu hal menjadi kenyataan. Ia juga berharap kedepannya tidak ada lagi wanita yang menjadi pemeran pria. “Semoga banyak aktor laki-laki yang berbakat, sehingga tidak banyak perempuan yang memerankan laki-laki,” ujar mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 2016.
Reporter: Raihan Rachmansyah/SM
Penulis: Raihan Rachmansyah/SM