Massa aksi melakukan long march sembari membawa poster “Pemerasan pemerintah terhadap masyarakat” di Jalan Sentot Ali Basyah menuju Gedung Sate pada Kamis (12/8/2021). (Foto: Fuad Zein/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) melakukan demonstrasi Seruan Aksi Alegoris “Pemerintah Gagal Total” di depan Gedung Sate Kota Bandung pada, Rabu (12/8). Aksi dihadiri oleh perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berjumlah lebih dari 20 Kampus negeri dan swasta di Kota Bandung.
Aksi berjalan tertib dengan kawalan langsung oleh pihak kepolisian. Massa aksi berkumpul di Monumen Perjuangan (Monju) sekitar pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan long march menuju Gedung Sate. Kemudian berakhir unjuk rasa di depan Gedung Sate pada pukul 14.00 WIB dengan membawa beberapa poin tuntutan sebagai berikut:
- Tegakan kedaulatan rakyat dan pemerintahan yang berlandas falsafah pancasila serta cita-cita bangsa, yang tercantum dalam UUD 1945.
- Tegakan dan jalankan supremasi hukum.
- Jalankan kehidupan demokrasi dengan memberikan kesempatan seluas mungkin terhadap kelompok sosial dalam berpartisipasi memajukan kehidupan bangsa dan bernegara.
- Pemerintah wajib bertanggung jawab, keselamatan dan kesejahteraan rakyat di tengah kondisi pandemic Covid-19.
Koordinator Lapangan, Ilyasa Ali Husni, mengatakan aksi mahasiswa tersebut bertujuan untuk menyuarakan keadaan masyarakat yang mengalami krisis ekonomi, pangan, pendidikan, dan lahan. “jangan sampai rakyat sebagai pemegang kedaulatan menerima krisis berkepanjangan,” ujarnya pada Kamis (12/8).
Menurutnya, saat ini pemerintah masih menutup mata terhadap kesulitan yang masyarakat alami. Oleh karena itu, dengan adanya aksi alegoris tersebut mahasiswa bergerak untuk mengaktifkan kembali ruang perlawanan serta memantik gelombang pergerakan lainnya di luar kota Bandung.
Setelah aksi ini, Ilyas menambahkan jika PRMB akan kembali melakukan aksi yang diagendakan pada awal September 2021. Aksi tersebut akan mengarahkan 32 Kampus di Kota Bandung dengan tujuan untuk menciptakan solusi di tengah kondisi saat ini
Pada aksi kali ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) BEM Unisba, Rivaly Tafsir Ulya menjadi satu-satunya perwakilan dari Unisba. Ia mengatakan, beberapa mahasiswa Unisba mengalami kendala individu sehingga tidak ada yang bisa hadir. Ia pun menerangkan bahwa kehadirannya merupakan atas dasar keinginan sendiri untuk memantau situasi lapangan.
“Sebenarnya sudah saya sebarkan pengumuman aksi kepada mahasiswa Unisba, akan tetapi tidak melalui media BEM Unisba. Saya berharap aksi ini dapat menjadi pemantik dalam gerakan nasional untuk menyuarakan akan kegagalan nya pemerintah Indonesia.” Tambahnya ketika di wawancarai Suara Mahasiswa pada, Kamis (12/8).
Pewarta: Reginia Hazar
Penulis: M. Rifqi Rosyaddin
Editor: Sophia Latamaniskha