Gedung Fakultas Kedokteran. (Foto istimewa)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pendidikan yang sudah lama direncanakan Fakultas Kedokteran (FK) sejak 2004, kini mulai terfokuskan kembali semenjak dua tahun terakhir ini. Hal tersebut karena terhambatnya surat izin pembangunan dan pembiayaan. Kepala Sarana Prasarana, Koko Heriyadi menjelaskan hambatan tersebut karena tanah yang tidak cocok dijadikan Rumah Sakit. “Jadi sekarang masih di tahap pencarian lahan,”ungkapnya pada Senin (8/7).
Mengenai hal tersebut, Panitia survey tempat Zulmansyah menjelaskan proses pencarian lahan dimulai dari Lembang hingga ke daerah Kamasan Jawa Barat. Dari survei tersebut ia menyebut kawasan yang paling memumpuni yaitu daerah Kamasan antara Soreang dan Banjaran Kabupaten Bandung. Hingga kini tahap pencarian lahan masih negosiasi kepemilikan.
“Tahapnya banyak, setelah perijinan sudah diperbolehkan, sekarang tinggal negosiasi kepemilikan. Jadi tinggal kesiapan kita mengenai dana, kalo dana udah ada ya tinggal beli lahan tersebut,”ucapnya yang juga Dekan III FK.
Dekan II FK, Nugraha Sutadipura memaparkan Unisba harus segera memiliki RS Pendidikan sendiri, karena merujuk pada Permenristekdikti No. 18 Tahun 2018 Pasal 6 huruf d mengenai standar Rumah Sakit Pendidikan.
Dikarenakan Fakultas Kedokteran belum memiliki RS Pendidikan sendiri, maka pihak Unisba menjalin kerja sama dengan sembilan RS sebagai RS pendidikan. Iya katakan kerja sama tersebut sebagai wahana praktik akademik
agar lebih memumpuni. “Kalo kita bergantung terus kerja sama, kita mau mandiri nya kapan?.”
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Tyas Mayangputri mendukung pembangunan tersebut. Ia mengharapkan pembangunan RS Pendidikan semakin memudahkan proses belajarnya. “Pembangunan RS Pendidikan penting banget, karena akan jalani pendidikan profesi juga di rumah sakit. Sebagai mahasiswa aku seneng sarana prasarana nya jadi semakin lengkap,”ujar mahasiswa angkatan 2018 ini.
Reporter: Puteri Redha Patria
Penulis: Eriza Reziana
Editor: Puspa Elissa Putri