
Prosesi pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Universitas Islam Bandung Periode 2021-2022 oleh Ketua DAMU, Azis Aulia Rahman di Kampus II Unisba Jalan Dago Atas Kebon Pisang, Ciburial pada Jumat (01/04/2022) (Melani Sri Intan/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba– Pasca melaksanakan kongres pada Oktober lalu, Dewan Amanat Mahasiswa Unisba (DAMU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEMU) periode 2023-2024 tidak kunjung dilantik. Hal itu disebabkan kurangnya delegasi calon anggota DAMU dari beberapa Fakultas.
Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Hikmat Taofiq, menjelaskan jika pihaknya sudah memberikan teguran secara lisan kepada pihak Formatur DAMU sebanyak tiga kali supaya segera melaksanakan pelantikan DAMU dan BEMU. Namun menurutnya, mereka tidak memberi jawaban yang pasti.
“Kami terus mendesak DAMU untuk melaksanakan pelantikan dengan segera, karena keabsahan mereka untuk melaksanakan kegiatan adalah sejak dilantik,” katanya saat ditemui pada Kamis, (14/12).
Ketua DAMU Rafie Muhammad Aziz mengatakan saat ini DAMU baru memiliki delapan formatur anggota yang terdiri dari lima fakultas, yaitu Fakultas Psikologi, Fakultas Syariah, Fakultas Matematika dan IPA (MIPA), Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum. Dengan begitu, pihaknya masih menunggu satu delegasi dari fakultas lain supaya memenuhi syarat pelantikan.
“Jadi kita langsung menghubungi ke setiap DAM Fakultas (DAMF) dan meminta mereka menjadi perantara kalau ada mahasiswa yang berminat masuk DAMU. Di samping itu, kita juga mencari secara personal kepada orang-orang terdekat saya. Kalau tahu ada orang yang minat ke DAMU, diarahkan koordinasi dengan DAMF-nya,” katanya pada Kamis, (14/12).
Menanggapi hal tersebut, Ketua DAM Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Ramadhan Dwi Pratama, mengungkapkan alasan pihaknya tidak mengirimkan delegasi. Menurutnya, tidak ada mahasiswa Fikom yang tertarik bergabung dengan DAMU. Selain itu, baginya, pemahaman mahasiswa Fikom terhadap lembaga legislatif dinilai belum cukup.
“Selain itu juga karena kita (DAM Fikom, Red) sudah jalan periodesasinya, jadi kalau mendelegasikan kepada DAMU akan mencabut status keanggotaan di DAM Fikom sendiri,” akunya pada Selasa, (12/12).
Ketua DAM Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Riyandi Baehaqi, pun menuturkan jika di pihaknya belum orang ada yang berminat masuk ke DAMU. “Sebelumnya kami (DAM FTK, Red) sempat akan mengirimkan delegasi, cuma karena orang tersebut terkena musibah atau masalah di keluarganya, jadi dia tidak sanggup untuk didelegasikan ke DAMU,” pada Rabu, (13/12).
Selain DAMU, minimnya pendaftar juga dialami oleh BEMU. Hal ini terbukti dari proses rekrutmen anggota BEMU yang diperpanjang hingga beberapa kali.
Formatur Presiden Mahasiswa (Presma) Muhammad Ramdan Suliana mengatakan pelantikan BEMU sempat terhambat karena menunggu seluruh perwakilan Fakultas memberikan delegasinya. Proses rekrutmen pun berlangsung selama satu bulan dengan tiga kali perpanjangan.
“Awalnya kami menargetkan anggota yang masuk BEMU itu 40 orang. Cuman karena Oprec (Open Recruitment, red) pertama ada 10 orang akhirnya kami perpanjang. Nah, dari Oprec kedua sampai ketiga naik dan sekarang formatur BEMU tercatat ada sebanyak 21 orang,” kata Ramdan pada Selasa, (12/12).
Meski begitu, Ramdan mengaku saat ini seluruh susunan anggota BEMU sudah rampung. Menurutnya, untuk melaksanakan pelantikan, pihaknya tinggal menunggu konfirmasi dari DAMU.
Terkait pelaksanaan pelantikan, pihak DAMU memberi target hingga akhir bulan Desember. Adapun, jika tidak mendapat perubahan, DAMU akan mengadakan rapat paripurna untuk membahas dan mengatasi masalah tersebut.
Reporter: Violetta Kahyang Lestari Fauzi & Sammy Hafidh/Job
Penulis: Violetta Kahyang Lestari Fauzi/Job
Editor: Melani Sri Intan/SM