
Calon Presma nomor urut satu, Ricky Aditya memaparkan visi dan misinya pada acara ‘Dialog ‘Monologis’ di pelataran Aquarium Unisba. Senin (20/4)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Kedua pasangan kandidat calon Presma dan Wapresma memaparkan visi-misi mereka pada acara ‘Dialog Monologis’ yang diselenggarakan oleh BPPU. Bertempat di Pelataran Aquarium Unisba, penghelatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jajaran DAM-U dan BEM-U, senin (20/4). Berbagai visi-misi terucapkan dari kedua psangan, berikut paparannya;
Dari pasangan nomor urut satu, Ricky Aditya (Fikom 2011) dan Miko Mio (Tambang 2011), mereka menjabarkan visi mereka yaitu mahasiswa Unisba dituntut untuk memiliki keunggulan. Ricky selaku Calon Presma menjelaskan bahwa keunggulan tersebut berupa kemampuan individu agar memiliki kekuatan dan memiliki daya tanpa diganggu oleh pihak-pihak yang tidak sejalan. Disertai keunggulan dalam aspek manajerial dan juga akademis. Terakhir adalah antusias, yaitu memiliki gairah serta semangat. Misinya sendiri adalah mengoptimalkan ruang-ruang publiK bagi mahasiswa untuk memberikan gagasan serta pemikirannya, menumbuh kembangkan potensi di bidang keilmuan dan teknologi komunikasi, mengembangkan semangat berorganisasi, serta mencari peluang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai kehidupan di Unisba.
Sselanjutnya pasangan nomor urut dua ada Fadhli Muttaqien (Dakwah 2012) dan Yunus Mulya Hendrawan (Psikologi 2012). Mereka memaparkan visinya yaitu terciptanya Badan Eksekutif Mahasiswa Unisba (BEM-U) 2015 yang memiliki semangat kebhinekaan dalam mewujudkan karya nyata bagi umat dan bangsa. Fadhli melanjutkan, mengenai misinya adalah bagaimana menciptakan BEM-U 2015 yang memiliki jiwa kompetitif, kreatif, dan inovatif. Kemudian meningkatkan intelektualitas mahasiswa dengan metode diskusi dan karya ilmiah, membentuk pribadi berakhlakul karimah, mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan, serta berperan aktif dalam dinamika kemahasiswaan.
Ketika disinggung cara merealisasikannya, kedua pasangan memiliki pendapat berbeda. Ricky mengutarakan bahwa dia akan langsung mengkoordinasikan seluruh BEM-F yang ada di kampus ini, untuk membuat suatu skema struktur organigram yang terkait di BEM-U. “Kami akan koordinasikan bersama untuk membangun sebuah struktur yang terkomunikasi dengan baik,” ujar mahasiswa fikom tersebut.
Lalu dari nomor urut dua, Yunus memaparkan bahwa caranya adalah mengadakan diskusi-diskusi kontemporer yaitu pembicaraan yang bertema kekinian. Disana dijabarkan bagaimana caranya BEM-U melakukan diskusi tertutup–dan menerapkan dua kebijakan, yaitu mengusahakan 1-2 hari agar seluruh mahasiswi bisa berkerudung. Kedua, minimal lima menit sebelum perkuliahan seluruh mahasiswa membaca Al-Qur’an terlebih dahulu. “Saya berharap seluruh mahasiswi bisa berkerudung, dan berharap penerapan lima menit sebelum perkuliahan seluruh mahasiswa membaca Al-Qur’an terlebih dahulu,” tuturnya.(Febi A/SM)