Azhar Faris, mahasiswa Jurnalistik 2013 ini menjadi salah satu wakil Unisba dalam speech contest di University Sains Malaysia. Ia tengah bercerita bagaimana dirinya terpilih untuk mewakili Unisba kepada Suara Mahasiswa di Sekretariat ELC, Senin (14/11/16).
Suaramahasiswa.info, Unisba – Setelah beberapa saat lalu nama Unisba diharumkan oleh mahasiswa yang mengikuti Olimpiade Nasional MIPA dan Pekan Olahraga Nasiobal (PON). Kali ini, Unisba mengirimkan beberapa mahasiswa untuk mengikuti speech contest di University Sains Malaysia pada tanggal 8-11 Desember 2016. Azhar Faris, salah satu mahasiswa yang mewakili universitas berlambang kabah ini.
Fakultas Ilmu Komunikasi mengirimkan dua orang sebagai perwakilan yakni Azhar Faris dan Jajang Jamaludin. “Fikom mengirimkan dua orang, saya dan satu lagi anak PR 2013. Untuk akomodasi dan makan ditanggung cuma kalau biaya bikin passport pakai uang sendiri,” jelas Azhar saat ditemui di sekretariat ELC pada Senin (14/11).
Awalnya Azhar dihubungi oleh salah seorang dosen Fikom untuk bertemu. Ternyata dirinya diminta untuk mengikuti proses tapping di Lab. TV dan menyampaikan pidato Bahasa Inggris dengan durasi dua sampai tiga menit. “Tahunya, buat mengikuti speech contest di University Sains Malaysia.”
Sebelumnya Azhar pernah beberapa kali turut serta dalam berbagai lomba Bahasa Inggris. Di tahun 2009 ia menjadi juara tiga pada lomba essay Bahasa Inggris di tinggat MA kota Bandung. Menjadi best speaker pada tahun 2010 di Kabupaten Bogor. Di tahun 2012 ia mengikuti lomba debat antar SMA se-Kota Bandung meraih juara tiga. Lalu pada tahun 2015 Azhar mengikuti lomba debat Bahasa Inggris di TBI. Dan di tahun ini, ia pun berpartiaipasi di lomba papers presentation di Universitas Islam Sunan Gunung Jati. Tak lama ini mengikuti lomba national debating championship di Unisba.
Keahliannya di bidang bahasa ini, sernua di peroleh secara otodidak. Menurutnya, Azhar belajar dari film, lagu, dan novel berbahasa Inggris. “Kalau les saya susah nangkepnya,” tambahnya. Azhar pun memanfaatkan media sosial untuk belajar, di Facebook ia bergabung dengan klub yang menggunakan Bahasa Ingris dan membahas isu-isu sosial dan budaya.
Selain itu, ia aktif juga di berbagai organisasi intra dan ekstra kampus. meskipun begitu Azhar mampu mengatur waktunya dengan baik. Karena kunci utama agar agendanya tidak berantakan adalah dengan membuat skala prioritas. “Saya selalu mengutamakan mana prioritas yang paling penting.” (Wulan/SM)