Beberapa peserta sedang mengikuti lomba news anchor di acara Seminar Broadcasting: “Reach your dream with your communication skill” yang diusung oleh Lembaga Pers Mahasiswa Suaka di Gedung Aula Anwar Musaddad Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) pada Senin (3/10). Prabu Revolusi bercerita mengenai perjalanannya sebelum menjadi seorang anchor. Pada awalnya, ia pun mengaku sempat kesulitan berbicara di depan umum hingga ia harus mengalami jatuh bangun dalam mengubah ketakutannya menjadi kekuatan yang lebih. (Agistha/SM)
Suaramahasiswa.info, Bandung – Lembaga Pers Mahasiswa Suaka menggelar acara yang bertajuk Seminar Broadcasting: “Reach your dream with your communication skill” di Gedung Aula Anwar Musaddad Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) pada Senin (3/10). Acara yang mengusung tema penyiaran ini, berkerjasama dengan Trans TV yang menghadirkan Yessy Yeni Agus (Executive Producer My Trip My Adventure), Marshall Sastra (Host My Trip My Adventure) dan Prabu Revolusi (Anchor CNN Indonesia).
Acara pun dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Yessy Yeni Agus dan Marshall Sastra dari tim My Trip My Adventure. Selaku Executive Producer, Yessy lebih memberikan materi seputar keproduseran. Bagaimana cara memproduksi sebuah program dan rintangan yang kerap kali datang melanda proses syuting yang sedang berlangsung. “Intinya semuanya harus tetap berjalan. Kita sering menghadapi kendala kalau mau syuting, misalnya perbedaan kondisi alam pas kita survei dan syuting karena gangguan cuaca,” ujarnya.
Pembicara lain yang juga memberikan materi dalam acara ini ialah Prabu Revolusi, ia bercerita mengenai perjalanannya sebelum menjadi seorang pembawa acara. Pada awalnya, ia pun mengaku sempat kesulitan berbicara di depan umum hingga ia harus mengalami jatuh bangun dalam mengubah ketakutannya menjadi kekuatan yang lebih. Menurutnya seorang public relations dan jurnalis itu serupa dalam mengalami tekanan besar saat bekerja. Menjadi humas yang baik bukan mencegah ketegangan baginya, namun harus lihai dalam mengatur ketegangan.
Purna Aditya Irawan, ketua pelaksana seminar tersebut mengungkapkan kegembiraannya terkait acara yang berlangsung dengan lancar dan meriah. Terhitung sekitar 1300 peserta menghadiri seminar ini. Bahkan salah satu pembicara, Prabu Revolusi berkata bahwa seminar ini memiliki jumlah peserta terbanyak dari seminar yang pernah mereka hadiri sebelumnya. “Saya yakin yang datang hari ini memiliki passion yang sama di bidang jurnalis. Kita sama-sama berjuang, kita sama-sama mencari wawasan yang luas, dari seminar ini kita mendapatkan sesuatu yang positif dari para pembicara yang sudah dihadirkan,” tuturnya.
Masykuur Faaiz selaku peserta berpendapat, sejauh ini saya mendapat ilmu yang sudah disampaikan tiga pembicara. Ia juga mengaku tak menyangka dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta baik dari dalam kampus, maupun luar.”Ketika memasuki pertengahan, acaranya itu sempat mati sejenak dan membuat peserta merasa jenuh dan bosan. Tapi, acara ini sudah baik semoga lebih diperbaiki kedepannya,” ucap mahasiswa jurnalistik fikom 2014 ini. (Agistha/SM)