Oleh : Muhammad Iqbal Nur Hakim, Mahasiswa Fakultas Hukum 2009
Setelah melakanakan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014 untuk memilih calon legislative baik DPR-RI, DPRD Daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota), maupun DPD. Kini Negara kita akan melaksanakan pemilihan kembali, tetapi kali ini berbeda dengan pemilihan umum yang lain dan ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, yaitu pemilihan presiden (Pilpres) yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014.
Kenapa sih Pilpres ini selalu rame dan ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia? Ternyata jawabannya sederhana, ingin ada perubahan. Yah, begitulah jawaban dari setiap masyarakat dari dulu sampai sekarang. Tapi ngomong-ngomong, perubahan apa sih yang diinginkan oleh rakyat Indonesia?. Banyak sekali dari mulai ekonomi, sosial, pendidikan, penegakkan hukum dan lain sebagainya.
Biasanaya pemilihan Presiden tidak ada bedanya dengan pemilu legislatif, karena sama-sama diselenggarakan lima tahun sekali. Namun inilah momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena selain pergantian Presiden dan Wakil Presiden tetapi juga seperti yang saya sebutkan, ingin ada perubahan. Tapi ada juga yang menginginkan Presiden jadi dua kali periode bila dihitung bisa mencapai 10 tahun, itu menandakan Rakyat Indonesia masih memiliki kepercayaan kepada Presiden yang selama ini didukung.
Dalam tulisan kali ini, dari saya hanya sederhana saja. Yuk gunakan hak pilih kita untuk menyoblos pada tanggal 9 Juli besok dan jangan sampai tidak milih apalagi sampai golput, karena banyak sekali masyarakat diantara kita yang menginginkan tidak menggunakan hak pilih atau golput disebabkan karena kecewa dengan pemerintah dan para pejabat yang selama ini tidak ada perubahan dalam membawa bangsa Indonesia lebih baik. Bahkan ada pihak luar yang mengajak untuk golput, kalau tidak terdaftar ataupun tempatnya harus segera diurus agar bisa menggunakan hak pilih.
Sebenarnya pilihan golput merupakan cara bunuh diri, mengapa? Karena dengan cara seperti itu maka orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan menguasai Negeri ini. Jadi jangan salahkan pemimpin jahat apabila berbuat semena-mena, tetapi introspeksi diri juga karena orang-orang baik kebanyakan diam dan cuek membiarkan orang jahat memberikan peluang untuk memimpin negeri ini.
Saya mengutip dari DR. Hamid Fahmi Zarkasyi (Ketua Umum Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia sekaligus rujukan pemikiran Islam saya selama ini) mengatakan: “Jika kalian tidak memilih karena kecewa dengan partai atau pejabat bahkan presiden, itu hak anda. Tetapi apabila tidak jutaan umat Islam Indonesia tidak memilih, maka orang-orang sekuler, liberal, atheis, dan orang-orang jahat lainnya akan menguasai anda semua. Niatkanklah untuk beramal meski tidak sesuai dengan harapan”. Beliau juga menambahkan “Kejahatan yang terorganisi akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”.
Begitulah kondisi saat ini di negeri kita Indonesia, karena banyak sekali orang-orang jahat dan tidak bertanggung jawab akan menguasai negeri ini terlebih orang-orang sekuler, liberal, atheis sudah siap menghantam umat Islam Indonesia dengan berbagai macam cara salah satunya masuk ke pemerintahan.
Oleh karena itu, kita sebagai orang baik jangan sampai diam saja melihat situasi Negara Indonesia yang sedang genting ini. Niatkan kita memilih dengan tujuan membawa perubahan karena Allah SWT. Meskipun tidak sesuai dengan realiata tetapi niat kita sudah baik dan benar. Dan itu bisa menjadikan suatu nilai ibadah.