Pemandangan matarahi terbenam, di pantai Anyer Baten. (Winda/SM)
Penat yang terasa selama kuliah membuat pikiran tidak karuan. Tak ada salahnya untuk sejenak melepas lelah dari hiruk pikuk perkuliahan. Contohnya dengan melihat indahnya hamparan laut lepas atau pemandangan kota dari dataran atas, dapat membuat pikiran kita segar kembali. Apalagi untuk para mahasiswa tingkat akhir yang sedang binggung-binggungnya mencari judul skripsi.
Bila mencari spot dataran tinggi di Bandung tentu kita mempunyai banyak refrensi tempat yang dapat dikunjungi. Seperti: Gunung Batu, Bukit Moko, Puncak Bintang, Tebing Keraton, dan masih banyak lagi. Tapi untuk mahasiswa yang lebih mencintai pemandangan dan suasana pantai, rasanya cukup sulit untuk mendapatkan tempat berlibur seperti ini di Bandung.
Tapi tak usah khawatir, Bandung yang posisinya strategis dan mempunyai ‘tetangga daerah’ yang banyak membuat kita tak perlu binggung untuk memilih tempat berlibur. Jika ingin ke pantai, Anyer bisa dijadikan salah satu alternatif. Berada di daerah Banten, membuat jarak tempuh pantai Anyer dengan Bandung tidak terlalu jauh. Untuk bisa tiba di lokasi,, hanya dibutuhkan waktu lima jam. Hal ini berlaku jika tol Jakarta tidak terlalu macet, tapi bila macet, waktu tempuh bisa mencapai tujuh jam.
Pemandangan di perjalanan memang tak terlalu bagus tetapi mempunyai daya tarik tersendiri. Hal ini karena sepanjang jalan menuju Anyer terutama ketika sudah memasuki daerah Banten, kita akan melihat berbagai macam pabrik yang bergerak di bidang pertambangan. Tong-tong besar, gundukan pasir yang berbentuk gunung, truk-truk beroda dua puluhan adalah pemandangan yang akan sering kita lihat di sepanjang jalan sebelum tiba di pantai Anyer.
Anyar atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Anyer merupakan salah satu kota kecil yg terletak di bibir laut Selat Sunda, Cilegon – Banten Indonesia. Terletak 50 km dari Pelabuhan Merak. Laut di Anyer adalah laut jawa yang terkenal dalam, tetapi ombaknya tidak sebesar laut selatan (Samudera Hindia). Beberapa abad yang lalu Anyar bukanlah nama dari sebuah kota wisata di Barat Provinsi Serang, konon dulu Anyar namanya ialah kota Sudi Mampir.
Bila berkunjung ke pantai Anyer, kita harus mempersiapkan tempat untuk menginap. Tipsnya adalah memilih tempat menginap yang pas karena pemandangan pantai di Anyer termasuk unik, bergantung dengan di mana tempat kita menginap. Terdapat berbagai pilihan hotel dan resort untuk bermalam di Anyer, harganya mulai dari 100 ribu seperti losmen, sampai dengan 98 ribuan yang sudah standar hotel berbintang. “Kalau ke Anyer, harus milih tempat nginap yang pas. Soalnya setiap penginapan punya pantainya sendiri-sendiri jadi harus tepat memlih penginapan,” ujar Yurni salah satu wisatawan yang datang ke daerah pantai Anyer.
Ketika ke Anyer, saya menjatuhkan pilihan untuk menginap di salah satu hotel yang menurut saya mempunyai spot bagus. Dengan membayar 900 ribu untuk satu malam, kamar dengan balkon yang langsung menghadap ke laut lepas di lantai 3 adalah hal yang saya dapatkan.
Kamar saya yang menghadap langsung ke laut membuat pikiran menjadi lebih refresh sebelum nanti tanggal 14 November 2016 memulai Ujian Tengah Semester (UTS). Ketika sore tiba, saya memutuskan untuk berenang di kolam yang dalamnya 1,4 meter. Namun tak lama, saya bergegas untuk bilas karena ingin pergi ke lantai 6 hotel ini untuk melihat sunset. Ketika sampai, saya pun disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Capek ketika perjalanan ke anyer pun seketika hilang saat disuguhkan pemandangan indah ini.
Panasnya kota Banten juga terbawa sampai ke Anyer, namun saya tak perlu khawatir, tingginya bangunan hotel yang saya sewa membuat suasana menjadi teduh. Selain itu, di setiap kamar pun disediakan AC yang membuat suasana kamar menjadi lebih sejuk dan adem lagi. Fasitilitas yang ada di kamar pun terbilang lengkap.
Paginya, setelah selesai sarapan, saya pun langsung bergegas untuk persiapan pulang kembali lagi ke Bandung. Tepat pukul 12 siang saat matahari lagi ada di atas kepala, saya pun check out dan melanjutkan perjalanan kembali ke Bandung. Liburan singkat ke Anyer ini membuat pikiran saya sedikit beristirahat dari hiruk pikuk kegiatan di kampus. Mumet yang ada saat di Bandung seketika hilang sesaat dari pikiran, namun sayangnya waktu yang saya habiskan di Anyer terlalu singkat sehingga merasa tidak terlalu puas tapi cukup untuk mengistirahatkan diri dan pikiran. Bila ada waktu luang, saya pasti akan kembali lagi ke pantai Anyer. (Winda R. Nelly/SM)