Sesi photoboth Fakultas Hukum usai mengalahkan Fakultas Ilmu Komunikasi dalam cabang olahraga bulu tangkis di Gor Argo Suci, pada Kamis (6/10) lalu. Menurut Anna Sekarini, Ketua Pelaksana POM 2016 rangkaian POM ini telah menelan dana 100 juta. Dana tersebut dibagi untuk penyelenggaraan lomba olahraga sebesar 75 persen dan 25 persen di seni. (Fadhis/SM)
Suaramahasiswa.info, Unisba – Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang berakhir pada Sabtu (8/10) lalu menghabiskan dana hingga 100 juta rupiah. Menurut Anna Sekarini, Ketua Pelaksana POM 2016 dana tersebut dibagi untuk penyelenggaraan lomba olahraga sebesar 75 persen dan 25 persen di seni. Sedangkan untuk pemberian hadiah kepada juara umum yang jatuh ke Fakultas Ekonomi, dana tersebut bersumber dari kantong pribadi Rektor Unisba, Thaufiq S. Boesoirie.
Kepala Bagian Kemahasiswaan, Nanang A. Firdausi menuturkan proposal yang diajukan oleh panitia melebihi angka 100 juta rupiah. Namun, dana yang dicairkan oleh kemahasiswaan hanya 100 juta rupiah. “Kalau uang 100 juta rupiah itu dari anggaran kemahasiswaan, dari Pak Thaufiq itu diluar dana 100 juta,” terangnya.
Terkait dengan pencairan hadiah, Ilham Saputra selaku ketua pelaksana cabang olahraga futsal mengatakan, jumlah uang yang seharusnya diterima olehnya dikurangi satu juta dengan alasan untuk hadiah pemenang. Menurut ia, pengurangan tersebut digunakan untuk menambah anggaran hadiah, yang disediakan oleh panitia umum. “Futsal seharusnya dapat dana 10 juta rupiah. Tapi, dikurangi satu juta oleh panitia umum buat hadiah pemenang,” terangnya.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai anggaran, Anna memaparkan sumber dana berasal dari kemahasiswaan. Dana yang dikucurkan sebanyak 100 juta rupiah, dibagi untuk enam cabang olahraga dan seni. Ia mengatakan, tiap dana yang keluar untuk POM akan ada transparansi, serta segera dilakukan rapat evaluasi akbar bersama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terlibat pada POM.
“Jadi kalau ada pertanyaan mengenai dana, kita baru bisa jawab saat LPJ sudah ada di Kemahasiswaan dan di DAMU. Nanti ada rapat akbar kita juga mengharuskan tiap UKM yang ada di POM hadir, rapat ini tertutup untuk panitia.” (Vigor M. Loematta/SM)