Bandung, SM – “Hidup buruh, hidup! Hidup buruh, hidup!” Teriakan lantang para buruh yang berdemo di Depan Gedung Sate, pada rabu (3/10). Aksi tersebut diserbu oleh beberapa aliansi buruh se-Bandung Raya seperti Aliansi Perjuangan Pekerja Kontrak PLN Indonesia (AP2KPI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan beberapa aliansi lainnya. Demo kali ini diwarnai dengan adanya dangdutan dan puisi yang menyebabkan para buruh merapat.
“Hidup segan matipun tak mau, bekerja meronta, upah sebatas makan saja, kami harus bekerja keras berusaha luka memeras…” kutipan puisi Itep Jaelani saat demo. Penghapusan outscorcing, sistem kerja kontrak dan menolak upah murah, menjadi inti dari permasalahan yang menimbulkan tumpah ruahnya para pedemo tersebut.
Demo tersebut tidak hanya dilakukan di Bandung saja, melainkan dibeberapa tempat seperti, Tanggerang, Bekasi, Karawang. “Mudah-mudahan serikat-serikat yang mau, mereka sadar menuntut harkat buruh,warga negara yang wajib dilindungi oleh negara. Maka dari itu, puluhan ribu turun ke jalan dan apabila gubernur tidak mengamini apa yang kita minta, maka kami akan terus mem-push”, ujar salah satu perwakilan dari KASBI. (Ravi/SM)